Caving Kiskendo

Gua Kiskendo berada di Desa Jatimulyo, Kec. Girimulyo, Kab. Kulonprogo; sekitar 40 km sebelah barat kota Yogyakarta. Gua al...
















Gua Kiskendo berada di Desa Jatimulyo, Kec. Girimulyo, Kab. Kulonprogo; sekitar 40 km sebelah barat kota Yogyakarta. Gua alam ini terbentuk pada batuan karbonat Formasi Jonggrangan, sebuah kawasan karst kecil di puncak Pegunungan Menoreh yang mulai terbentuk pada kala miosen. Ratusan gua alami terbentuk pada batuan karbonat yang berada di ketinggian 600-800 mdpl ini.

Salah satu sistem perguaan yang panjang dan rumit adalah Gua Kiskendo. Setidaknya ada 9 pintu masuk gua, baik vertikal maupun horizontal. Sungai-sungai bawah tanah mengalir di dalamnya, kemudian menyatu menjadi Sungai Sumitro. Sungai-sungai utama mengalir sepanjang tahun, sebagian berhulu di wilayah Kab. Purworejo.

Gua Kiskendo sendiri mulai dikenal sebagai objek wisata sejak tahun 80-an, ditandai dengan pembangunan infrastruktur pendukung seperti taman, bumi perkemahan, parkir, dan aula. Awalnya pintu masuk gua wisata ini berupa lorong vertikal yang sulit diakses, sehingga kemudian dibuat tangga beton. Perkembangan selanjutnya, jalan beton dan beberapa jembatan juga dibuat untuk memudahkan akses ke dalam lorong-lorongnya. Hingga saat ini total panjang lorong yang dibuka untuk wisata umum adalah sekitar 700 meter, hanya sebagian kecil dari panjang total Gua Kiskendo.

Gua Kiskendo terkenal dengan legenda pewayangan Mahabarata, di mana gua ini konon dilatarbelakangi kisah Sugriwa-Subali. Gua ini juga tersohor sebagai kompleks pertapaan bagi para pelaku spiritual. Di dalamnya terdapat 9 pertapaan dengan peruntukkannya masing-masing. Para pengunjung juga seringkali mengambil air di Sendang Panguripan untuk maksud-maksud tertentu. Mbah Hadi Suwito selaku juru kunci gua ini dengan ramah menjelaskan seluk beluk tiap sudut gua kepada para pengunjung.

Selain legenda Sugriwa-Subali dan tempat-tempat pertapaan di dalamnya, Gua Kiskendo memiliki ornamen yang beragam seperti stalaktit, stalagmit, helektit, gourdams, drapperi, soda straw, dll. Ornamen-ornamen tersebut terbentuk dari proses alam yang kompleks selama ribuan tahun sehingga patut kita jaga bersama-sama.

Hewan-hewan gua yang unik hidup di Gua Kiskendo, seperti kalacemeti, jangkerik gua, kaki seribu, dan kelelawar. Hewan-hewan itu telah beradaptasi dengan lingkungan gua yang gelap, misalnya dengan pengembangan organ peraba. Misalnya jangkerik yang hidup di dalam gua memiliki antena yang jauh lebih panjang daripada tubuhnya sendiri.

Itulah sedikit cerita tentang Gua Kiskendo sebagai salah satu kekayaan alam Pegunungan Menoreh, mari kita nikmati dan  lestarikan bersama-sama.


You Might Also Like

0 comments