Suatu malam di kaki Bukit Barisan

Bu Udin menyiapkan kopi untuk kami, aromanya menggugah mata kami untuk tetap terjaga, menikmati malam bersama warga Sukajadi. Saya dan tim d...


Bu Udin menyiapkan kopi untuk kami, aromanya menggugah mata kami untuk tetap terjaga, menikmati malam bersama warga Sukajadi. Saya dan tim dari Yogya sedang berada di tepian hutan Bukit Barisan, di pelosok Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Malam ini kami akan menginap di rumah Pak Udin, kebetulan tim kami ini sudah akrab dengan lelaki itu. Saat kami datang sore tadi, hingga malam ini, rumah panggung sederhana ini selalu ramai oleh warga yang dengan ramah menyambut kami. Sebagian dari mereka akan menjadi pemandu kami dalam ekspedisi menembus salah satu sudut belantara Sumatera ini.

Di belakang desa ini ada 2 sungai, Payang Lintang dan Payang Kasap, keduanya berasal dari perbukitan yang puncaknya bernama Sepintiang. Sore tadi sebelum petang saya sempat menikmati panorama dua puncak Sepintiang yang di bawahnya ada beberapa punggungan (orang sini menyebutnya pematang). Sebuah panorama yang elok. Di antara pematang- pematang itulah sungai-sungai mengalir jernih dan menghidupi desa-desa di bawahnya. Ada jembatan gantung yang menghubungkan Sukajadi ke hutan di bukit belakang sana. Pegunungan Sepintiang itu konon disusun oleh batuan karbonat dan di dalamnya banyak gua dan sungai bawah tanah. Fenomena itulah yang akan kami buktikan dalam misi selama seminggu ini.


Rumah Pak Udin ini tidak luas, dengan ukuran kurang lebih 5×7 meter, terbagi dalam dua kamar. Di depan ada teras berukuran 5×2,5 meter, yang melebihi kata nyaman untuk duduk-duduk sambil menikmati kopi dan bercerita tentang hutan di belakang sana. Pak Udin dan para warga Sukajadi sangat antusias menceritakan pengalaman-pengalaman mereka tinggal di tepian hutan. Mereka adalah orang-orang yang tak segan berbagi. Masyarakat Sukajadi bisa bercerita banyak tentang gua- gua di atas sana, karena sebagian dari para warga itu adalah pencari walet. Saya sangat antusias dengan cerita mereka. Sesuatu yang memupuk semangat untuk terus menyelami sudut-sudut negeri ini. Tempat-tempat yang masih perawan, di mana hal-hal baru menanti untuk diungkap.

Sukajadi, Februari 2014

You Might Also Like

0 comments