Mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura

Sepulang dari Pulau Tebingtinggi dalam rangka pelatihan budidaya kelulut, rombongan kami singgah di Siak. Tujuan utama kami adalah Istana Si...


Sepulang dari Pulau Tebingtinggi dalam rangka pelatihan budidaya kelulut, rombongan kami singgah di Siak. Tujuan utama kami adalah Istana Siak Sri Indrapura. Kebetulan lokasi Istana Siak ini tidak jauh dari jalur menuju pelabuhan. 
 
Istana Siak Sri Indrapura berada di wilayah administratif Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura, dibangun pada masa Sultan Syarif Hasyim. Pembangunannya pada akhir 1800-an. 

Bangunan Istana Siak memadukan arsitektur bergaya Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunan utama terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan, meliputi ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Sedangkan lantai atas pada masanya berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu.

Koleksi yang tersimpan di dalam istana meliputi banyak benda peninggalan yang masih terawat. Sebagian bahkan masih berfungsi dengan baik. Benda-benda bersejarah tersebut antara lain singgasana, replika mahkota sultan, aneka keramik perabotan, meja-kursi, dan pernak-pernik lainnya. Salah satu peninggalan yang menarik perhatian saya di lantai dua adalah lilin lebah, saya tidak tahu fungsianya untuk apa. 

Lalu ada lagi ‘Komet’ semacam gramophone, yang sangat langka, konon tinggal satu-satunya di dunia. Bagi pengunjung yang mempercayai, ada cermin kristal yang konon membuat awet muda bagi siapa saja yang memandangnya. 

Selain Istana Siak, masih ada beberapa destinasi lain yang berada di sekitar kompleks ini. Persis di depan istana ada Lapangan Tugu dan Taman Tengku Mahratu. Bergeser ke arah timur ada Tepian Bandar Sungai Jantan, kalau terus ke timur akan sampai di Klenteng Hock Siu Kiong. 

Agak jauh ke barat menyusur sungai besar ini maka akan sampai di Jembatan Siak yang ikonik. Salah satu kekhasan daerah ini adalah banyaknya warung kopi di kanan-kiri jalan. Saya sempat mencicipi menu kopi di salah satu kedai itu. Sebuah seduhan khas Sumatera yang kuat dan membuat terus terjaga.



Tulisan Siak Sri Indrapura di Taman Mahratu

Megahnya istana Kesultanan Siak

Salah satu sudut taman 

Klenteng Hock Siu Kiong


Jembatan Siak di sore hari

You Might Also Like

0 comments